Internasional

China Desak Israel Hentikan Operasi Militer di Dataran Tinggi Golan

KETIKKABAR.com – Pemerintah China mendesak Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di Dataran Tinggi Golan, termasuk pembangunan pemukiman baru di wilayah tersebut. Seruan ini disampaikan Wakil Perwakilan Tetap China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Geng Shuang, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Selasa (17/12/2024).

“Kami menyatakan keprihatinan besar atas serangan udara Israel yang terus berlanjut terhadap Suriah, termasuk klaim Israel untuk memperluas pemukiman di Golan,” ujar Geng seperti dilansir Sputnik-OANA.

China menilai bahwa tindakan Israel di kawasan tersebut berpotensi memperburuk ketegangan regional. “Kami menyerukan Israel untuk menghentikan tindakan ini,” lanjutnya tegas.

Dalam kesempatan tersebut, Geng juga menyoroti dampak meluas dari konflik di Gaza.

Ia menyebut perang yang berlangsung di Gaza tidak hanya menimbulkan kekacauan yang berkepanjangan, tetapi juga memengaruhi stabilitas negara-negara tetangga. China mendesak semua pihak untuk segera mencari solusi damai guna mengakhiri konflik ini.

Sikap Israel

Sementara itu, kepala pemerintahan Israel, Benjamin Netanyahu, baru-baru ini menyatakan bahwa perjanjian pelepasan pasukan dengan Suriah yang dicapai pasca-Perang Yom Kippur 1973 kini tidak lagi berlaku. Netanyahu mengklaim bahwa militer Suriah telah meninggalkan posisi mereka di wilayah tersebut setelah runtuhnya pemerintahan Bashar al-Assad.

Ia juga memerintahkan tentara Israel untuk menduduki zona demarkasi di Golan yang sebelumnya menjadi bagian dari kesepakatan tersebut. Kepala pertahanan Israel, Yoav Katz, bahkan meminta pasukan untuk bersiap menghadapi musim dingin di wilayah Golan yang diduduki.

Pada Minggu (15/12), kabinet pemerintahan Netanyahu dengan suara bulat menyetujui rencana untuk melipatgandakan populasi Israel di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi. Langkah ini dinilai sebagai upaya memperkuat kendali Israel atas wilayah tersebut.

Tegangan Regional

Dataran Tinggi Golan, wilayah strategis yang terletak di perbatasan Israel dan Suriah, menjadi titik konflik berkepanjangan sejak Perang Enam Hari 1967, ketika Israel merebut wilayah ini dari Suriah. Aneksasi Israel atas Golan pada 1981 tidak diakui oleh komunitas internasional.

Langkah Israel untuk memperluas pemukiman di wilayah yang disengketakan ini menuai kritik dari berbagai negara, termasuk China, yang menilai tindakan tersebut bertentangan dengan hukum internasional dan resolusi PBB.[]

 

 

 

China mendesak Israel untuk menghentikan operasi militer dan serangannya di Dataran Tinggi Golan, termasuk melalui kegiatan pembangunan pemukiman, kata Wakil Perwakilan Tetap China untuk PBB Geng Shuang pada Selasa (17/12/2024).

“Kami menyatakan keprihatinan besar kami atas serangan udara Israel yang terus berlanjut baru-baru ini terhadap Suriah dan masuknya Israel ke wilayah Golan, serta klaim Israel untuk memperluas pemukiman di Golan,” kata Geng kepada para anggota Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan tentang Suriah, seperti dilansir Sputnik-OANA.

“Kami menyerukan Israel untuk menghentikan tindakan ini,” lanjutnya, menegaskan.

Perang Gaza telah mengakibatkan kekacauan yang tak ada habisnya dan menyebar ke negara-negara tetangga, tambah diplomat tersebut, sambil menyerukan untuk diakhirinya konflik tersebut.

Sebelumnya, kepala otoritas pemerintahan Israel Benjamin Netanyahu pada awal Desember menyatakan bahwa perjanjian mengenai pelepasan pasukan dengan Suriah di Dataran Tinggi Golan, yang dicapai tak lama setelah Perang Yom Kippur tahun 1973, tidak lagi berlaku.

Hal tersebut, menurut Netanyahu, karena militer Suriah telah meninggalkan posisi mereka setelah jatuhnya pemerintahan Assad.

Netanyahu kemudian memerintahkan tentara Israel untuk menduduki zona demarkasi dan posisi yang mengendalikannya.

Kepala pertahanan Israel Katz, pada gilirannya, memberi perintah kepada unit-unit tentara untuk bersiap menghadapi musim dingin di Dataran Tinggi Golan bagian Suriah.

Sedangkan pada Minggu (15/12), pemerintahan Netanyahu dengan suara bulat menyetujui rencana untuk melipatgandakan populasi Israel di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi.

TERKAIT LAINNYA